Mengenalnya

Dia mengenalkanku pada banyak hal. Hal-hal yang aku tertarik untuk mengetahuinya, tapi kurang aku perhatikan. Dia menyukai banyak hal yang juga aku sukai. Membaca komik, menulis, fotografi, film, dan anak-anak. Dia baik sekali. Dia mau membalas SMS-SMS-ku walaupun tidak tahu aku siapa. Padahal dia hanya mengenalku sebagai peserta pelatihan yang dia ajar waktu itu.

Waktu berlalu, dia tidak lagi ada di kampus. Aku sudah tidak bisa mengintainya, mengintip dari balik celah kecil, apakah dia ada di dalam ruangan itu atau tidak. Mengamati teras gedung, melihat motornya masih terparkir di sana atau tidak. Aku kehilangan jejaknya.

Suatu hari, di acara perlombaan mading, dia muncul. Dia kali itu datang sebagai juri. Aku beredar di sekitarnya, tapi aku terlalu takut untuk menyapanya. Aneh, padahal aku bagian dari perlombaan mading itu. Aku tentu punya banyak alasan, kan, untuk menemuinya? Aku takut dia menganggapku aneh, atau aku mengeluarkan kata-kata yang salah karena gerogi bicara di depannya. Aku mengurungkan niatku, harus merasa puas hanya dengan menikmatinya dari jauh.

Suatu malam, setelah beratus-ratus malam pasca pertemuan pertama kami, aku kembali mengingatnya. Apa yang dia lakukan sekarang? Kuambil laptopku, mencari namanya di sosial media. Ya, aku menemukannya! Aku menghubunginya ke nomor yang aku temukan di twitternya.

Malam, aku menerima balasan darinya. Setelah itu obrolan mengalir ringan. Aku merasa semakin mengenalnya. Ada lebih banyak hal yang aku ketahui tentang dirinya, begitu juga dia tentang diriku. Dia menceritakan apa yang sedang dikerjakannya, apa yang sedang ia bangun untuk menata masa depannya. Aku tertarik semakin jauh ke dalam dirinya. Aku seperti telah menemukan apa yang aku cari.

Apa yang dia ceritakan dan coba gambarkan tentang kehidupannya adalah kehidupan yang sangat ingin aku jalani. Ini bukan tentang kebiasaan begadangnya. Ini tentang hidup yang ia isi dengan hal-hal yang ia sukai. Hal yang juga aku sukai. Kemudian terlintas di pikiranku, tentu akan sangat menyenangkan menghabiskan hidup bersama orang ini. Karena aku merasa, mengenalnya membuatku lebih dekat dengan cita-cita.

Comments

Popular Posts