Just Answer Me, God...
Ada dua bagian yang bekerja saat diri lo akan menentukan apakah sedang jatuh cinta atau gak. Otak dan hati. Terkadang mereka gak bekerja secara sinkron. Otak bilang apa, hati merasa apa... Lalu apa yang bisa menyelaraskan dua hal ini jika ada kebertolakbelakangan? Caranya gampang. Berdoa saja, minta jawabannya sama Tuhan.
Gue menemukan seseorang, yang tanpa gue sadari awalnya, telah membuat gue nyaman. Intensitas bertemu jarang banget, tapi selalu ada rindu untuk bertemu, dan gak ada bosan saat lagi sama-sama. Dia sudah menemani gue selama kurang lebih 1 setengah tahun. He has wonderful eyes, nose, cheek, eyebrows, lips. People said he is wierd, but I said he is different. He is sooo lovely.
Dia itu ganteng. Makanya banyak wanita tergila-gila pada pandangan pertama. Tapi gue gak. Gue punya cukup banyak waktu sampai akhirnya gue dilanda kebimbangan menentukan rasa gue terhadap dia. Gue butuh mengenal dia sebelum gue mendapati diri gue butuh-lari-ke-pojokan saat kehilangan perhatian dari dia. Gue gampang jatuh cinta, tapi gak untuk sama dia.
Gue mulai sering minta jawaban sama Tuhan. Sebenarnya yang gue rasa ini apa? We both are single, actually. We feel lost each other in current conditions that make us being apart. Gue gak bakal ada kebimbangan seandainya hubungan ini berjalan normal. Gue juga punya sahabat laki-laki lain, sama dekatnya, tapi normal. Get it? Dekat tapi gak tersentuh sikap-sikap yang gak seharusnya. Sikap yang sekiranya bakal ngebuat lo merasa 'so sweeeeet', kemudian melayang sampai ke langit-langit.
Sampai saat ini gue masih terus meyakinkan diri gue kalau hubungan ini sebaik-baiknya adalah hanya untuk persahabatan. Tapi ketika lo mendapati orang yang bisa dengan mudahnya mengusir marah lo sehingga lo bisa senyum dan ketawa atau membuat diri lo merasa dipahami tanpa lo harus menjelaskan apa yang terjadi sama lo, apakah lo masih merasa butuh untuk mencari yang lain? Makanya gue terus bertanya dan memohon jawabannya sama Allah. I believe He will answer me by His way somehow....
Gue menemukan seseorang, yang tanpa gue sadari awalnya, telah membuat gue nyaman. Intensitas bertemu jarang banget, tapi selalu ada rindu untuk bertemu, dan gak ada bosan saat lagi sama-sama. Dia sudah menemani gue selama kurang lebih 1 setengah tahun. He has wonderful eyes, nose, cheek, eyebrows, lips. People said he is wierd, but I said he is different. He is sooo lovely.
Dia itu ganteng. Makanya banyak wanita tergila-gila pada pandangan pertama. Tapi gue gak. Gue punya cukup banyak waktu sampai akhirnya gue dilanda kebimbangan menentukan rasa gue terhadap dia. Gue butuh mengenal dia sebelum gue mendapati diri gue butuh-lari-ke-pojokan saat kehilangan perhatian dari dia. Gue gampang jatuh cinta, tapi gak untuk sama dia.
Gue mulai sering minta jawaban sama Tuhan. Sebenarnya yang gue rasa ini apa? We both are single, actually. We feel lost each other in current conditions that make us being apart. Gue gak bakal ada kebimbangan seandainya hubungan ini berjalan normal. Gue juga punya sahabat laki-laki lain, sama dekatnya, tapi normal. Get it? Dekat tapi gak tersentuh sikap-sikap yang gak seharusnya. Sikap yang sekiranya bakal ngebuat lo merasa 'so sweeeeet', kemudian melayang sampai ke langit-langit.
Sampai saat ini gue masih terus meyakinkan diri gue kalau hubungan ini sebaik-baiknya adalah hanya untuk persahabatan. Tapi ketika lo mendapati orang yang bisa dengan mudahnya mengusir marah lo sehingga lo bisa senyum dan ketawa atau membuat diri lo merasa dipahami tanpa lo harus menjelaskan apa yang terjadi sama lo, apakah lo masih merasa butuh untuk mencari yang lain? Makanya gue terus bertanya dan memohon jawabannya sama Allah. I believe He will answer me by His way somehow....
Comments
Post a Comment