Long time. Really long time...
Sudah lama sekali saya tidak menulis, ya, di blog ini. Mungkin burung hantu sudah merindu, terlebih jari-jariku yang mengikuti alur hati membawanya pada huruf demi huruf di jajaran tipis di bawah layar 13 inci. Seperti kehilangan waktu, kehilangan ingatan pada hal paling disuka. Yes, I really miss my me-time in my room, sitting silently with black circle on my eyes. Mendengarkan suara gerak detik jarum tipis pada piringan putih.
Selagi menghilang dari peradaban blog ini, sudah sangat banyak yang terjadi yang bahkan tidak sempat untuk disadari bahwa terjadi. Dunia baru bersama orang-orang yang baru. Orang baru yang menyenangkan kemudian menghilang dan digantikan dengan orang-orang kurang menyenangkan. mereka yang tidak menyenangkan pada akhirnya membawaku pada layar bergaris tipis yang sudah tua, yang membawaku pada malam sunyi di belakang meja makan di daerah yang asing.
Tidak. Tidak hanya mereka. Ada juga dia yang hari ini kurang menyenangkan. Padahal aku sudah berusaha untuk selalu tampil menyenangkan sebisaku. Padahal apalah arti menyenangkan itu kini bagiku. Sudah terlalu jauh untuk kudapati makna dan rasanya. Siapa yang ingin jauh, siapa yang ingin tidak di sampingnya, di samping orang tua dan adikku? Rasanya aku tidak berhak mencicipi sedikit kesenangan yang bahkan aku belum tau apakah memang benar menyenangkan. Yang dia mau tau hanyalah kepergianku yang menyusahkan, yang hanya merumitkan semuanya. Kini bukan hanya dari kata menyenangkan aku tersisih, tapi juga dari kata pengertian.
Biarlah. Aku masih berada di dekat Allah untuk meminta diingatkan, untuk segera dipertemukan jika memang pantas. Hanya sedikit kuubah, objek kini tak lagi jelas, kini sudah lebih jauh kupasrahkan karena sejatinya aku percaya. Dan kegalauan malam ini tidak akan lama, aku berjanji. Sekali lagi karena aku percaya.
Selagi menghilang dari peradaban blog ini, sudah sangat banyak yang terjadi yang bahkan tidak sempat untuk disadari bahwa terjadi. Dunia baru bersama orang-orang yang baru. Orang baru yang menyenangkan kemudian menghilang dan digantikan dengan orang-orang kurang menyenangkan. mereka yang tidak menyenangkan pada akhirnya membawaku pada layar bergaris tipis yang sudah tua, yang membawaku pada malam sunyi di belakang meja makan di daerah yang asing.
Tidak. Tidak hanya mereka. Ada juga dia yang hari ini kurang menyenangkan. Padahal aku sudah berusaha untuk selalu tampil menyenangkan sebisaku. Padahal apalah arti menyenangkan itu kini bagiku. Sudah terlalu jauh untuk kudapati makna dan rasanya. Siapa yang ingin jauh, siapa yang ingin tidak di sampingnya, di samping orang tua dan adikku? Rasanya aku tidak berhak mencicipi sedikit kesenangan yang bahkan aku belum tau apakah memang benar menyenangkan. Yang dia mau tau hanyalah kepergianku yang menyusahkan, yang hanya merumitkan semuanya. Kini bukan hanya dari kata menyenangkan aku tersisih, tapi juga dari kata pengertian.
Biarlah. Aku masih berada di dekat Allah untuk meminta diingatkan, untuk segera dipertemukan jika memang pantas. Hanya sedikit kuubah, objek kini tak lagi jelas, kini sudah lebih jauh kupasrahkan karena sejatinya aku percaya. Dan kegalauan malam ini tidak akan lama, aku berjanji. Sekali lagi karena aku percaya.
Comments
Post a Comment