Ingatan Pagi

Aku tersadar dalam mendung yang dingin
Pagiku disambut dengan hujan
Bau tanah mengundangku mengingat hari kemarin
Gelap menjebakku dalam kenangan

Senyumnya bagai tak bisa hilang
Sentuhnya bagai tak mau lepas
Hatiku dibawanya melayang
Ringan seperti angin membawa kertas

Dua pasang mata sudah seringkali bertemu
Ditemani obrolan manis berseling kopi
Juga wajahku yang malu bersemu
Karena dirinya ada, sigap mengusir sepi

Entahlah hati ini akan lari kemana
Sampai kini masih belum ada tanda
Haruskah diam menunggu berpasrah
Atau pergi lagi berkelana

Comments

  1. Hai,

    I like your blog, boleh minta email untuk kerjasama?

    Regards

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Tizsa :)
      Maaf baru bales, ini emailku ya yukaeletra@gmail.com

      Delete

Post a Comment

Popular Posts